[ Review Drama] The Beauty Inside (2019)


 Bagi orang lain hidupnya tampak sebagai misteri [ REVIEW DRAMA] The Beauty Inside (2019)
  • Judul Korea: 뷰티 인사이드 / Byuti Insaideu
  • Genre: Melodrama, fantasi, romansa
  • Jumlah Episode: 16
  • Stasiun TV: JTBC
  • Masa Tayang: 01 Okt - 20 Nov 2018
  • Director: Song Hyun Wook, Nam Ki Hoon
  • Screenwriter: Im Mea Ri


Sinopsis:


Han Se Kye ialah aktris papan atas, juga dikenal sebagai pembuat onar, dengan banyak rumor di sekitarnya. Bagi orang lain hidupnya tampak sebagai misteri, padahal sebetulnya ia dihadapkan pada insiden absurd di mana ia harus berubah badan yang berbeda dan identitas gres setiap sebulan sekali selama seminggu. Dia bertemu Seo Do Jae, laki-laki brilian yang merupakan administrator di maskapai penerbangan. Dia sepertinya mempunyai segalanya, penampilan sempurna, pengetahuan dan pekerjaan yang baik, tetapi ia juga mempunyai rahasia. Dia menderita Prosopagnosia, ketidakmampuan untuk mengenali wajah. Namun, ia berhasil menyembunyikan ini dari dunia dan setiap hari, berusaha untuk mengingat orang dengan kepribadian mereka.

Kehidupan Seo Do Jae mulai berubah ketika ia bertemu Han Se Kye. Dia ialah satu-satunya orang yang wajahnya bisa ia kenali. Tapi dengan hilangnya dan perubahan konstan Han Se Kye, berapa usang ia bisa menjaga rahasianya? --MyDramaList

Baca Juga

Pemeran Utama:

  • Seo Hyun Jin : Han Se Kye
  • Lee Min Ki : Seo Do Jae
  • Lee Da Hee : Kang Sa Ra
  • Ahn Jae Hyun : Ryu Eun Ho

Notes:

  • Berdasarkan film Korea 2015 The Beauty Inside dengan perubahan unsur-unsur utama tertentu dari versi originalnya.



 Review:


Drama ini berpusat pada dua orang yang bertolak belakang, yang satu ialah seorang aktris ternama Han Se Gye, ia mempunyai penyakit unik dimana ia sanggup berubah wujud yang membuatnya harus menghilang dari dunia hiburan selama seminggu setiap bulannya, yang membuatnya mendapatkan banyak info miring. Seo Do Jae, CEO maskapai penerbangan,  dimana Han Segye menjadi bintang iklan Seo Do Jae ini populer kaku dan  sombong alasannya ialah tidak pernah menyapa orang, tapi itu semua alasannya ialah penyakit prosopagnosia, dimana ia tidak bisa mengenali wajah orang lain. Kedua orang unik ini, Ternyata  terikat dalam suatu takdir yang unik, untuk menemukan cinta yang sebenarnya.

Film Beauty Inside selalu menjadi film kesayangan Kwak, jauh sebelum ada kabar bahwa film ini akan dibentuk ke drama. Saat pertama mendengar film ini akan dibentuk versi dramanya  dengan tugas yang dibalik (di versi drama tokoh perempuan yang berubah wajah sedangkan film sebaliknya) Kwak cukup penasaran, tapi ketika mendengar bahwa drama ini akan mempunyai dongeng yang berbeda 100%, jujur Kwak eksklusif nggak punya keinginan besar terhadap drama ini, walaupun cast drama ini termasuk aktor-aktor kesayangan Kwak. Tapi kata si Kwik dan Kwek ketika itu,  masuk akal bila dongeng diubah mengingat ini ialah drama sehingga butuh konflik yang lebih nggak kayak film. Dan ternyata Drama ini mempunyai pembukaan yang cukup anggun yang menciptakan Kwak lanjut menonton drama ini tanpa rasa kecewa yang berarti.


Menurut Kwak ada bab dongeng dimasukkan biar drama ini terus berjalan untuk mengatakan betapa beratnya Han Segye ketika dirinya berubah. Tapi Kwak rasa  dongeng itu yang terasa sebagai bumbu-bumbu yang nggak terlalu membaur. Sedikit spoiler, Kwak nggak paham kenapa tiba-tiba  ibu Han Segye sakit parah, atau menuntaskan duduk masalah dengan kecelakaan, dan lainnya. Membuat Kwak cukup bertanya-tanya Sebegitu malangkah kehidupan Han Segye? Dan heran kenapa ia tetap menjadi artis walaupun mendapatkan info miring.

Yang menciptakan Kwak bertahan menamatkan drama ini ialah kisah imut Ryu Eun Ho dan Kang Sa Ra  dari pada kisah cinta Han Se Gye dan Seo Do Jae, selain itu kwak juga suka persahabatan absurd tiga sekawan (+ Kingkang) , chemi mereka bertiga lucu banget. Masih ngomongin chemistry, chemi Seo Do Jae dan Se Gye yang paling anggun berdasarkan Kwak ketika Se Gye diperankan Lee Min Seok, iya pas jadi cowok! Bukan alasannya ialah kwak suka adegan sesama perjaka ya, tapi alasannya ialah Lee Min Seok benar-benar memerankan  Han Se Gye yang ialah pe  rempuan dengan total sehingga nggak  terasa perbedaannya dengan Han Se Gye yang diperankan oleh Seo Hyu Jin, tentu itu semua berkat kemampuan akting ketiga pemain film dan editing yang bagus. Bukan bilang akting Han Se Gye yang lain buruk ya, Han Se Gye yang lain juga sepakat dan unik, tapi karenanya adegan  yang paling niat dan terkesan Han Se Gye ialah satu orang ketika diperankan  oleh Kim Min Seok.


Drama ini menekankan pesan yang sama sih menyerupai versi filmnya bahwa cinta tidak mengenal bentuk dan cinta itu dari dalam. Tapi berdasarkan Kwak hanya itu saja yang sama persis. Sedangkan pesan yang lain agak ditinggalkan , menyerupai sebetulnya cinta yang tak mengenal bentuk itu bukan hanya kepada pasangan tetapi kepada diri sendiri (karena kalau di film si tokoh utama selalu berganti wajah setiap hari setelah bangkit tidur sehingga ia tidak mempunyai wajahnya sendiri seperti  Se Gye), mengajarkan kita untuk bersyukur apa pun bentuk kita, walaupun fisik kita bisa berubah tapi diri kita di dalam sini tidak akan berubah, sehingga kita dihentikan berhenti menyayangi diri kita sendiri. Karakter Segye juga mempunyai sisi untuk mendapatkan dirinya yang bisa berubah sih, tapi kadang terasa masih kurang menyayangi dan  tidak sedewasa versi film, cukup masuk akal sih siapa yang praktis mendapatkan diri sendiri yang berubah-ubah.  Dan dalam film untuk seseorang yang menyayangi orang yang berubah wujud, the struggle is real. Karena abjad di film hanya lah orang biasa yang jatuh cinta (diperankan oleh Han Hyo Joo) yang harus mendengar orang lain bergosip bukan wacana orang yang ia cintai, tetapi wacana dirinya yang terkesan selalu berganti pasangan, membuatnya memutuskan siapa yang lebih ia cintai, dirinya kah atau laki-laki yang ia cintai. Dan tidak menyerupai Seo Do jae yang memang tidak bisa mengenali orang lain tapi bisa mengenali Han Se Gye, di film tokoh perempuan benar-benar orang biasa yang tidak mengenali laki-laki yang ia cintai, dimana film ini lebih menonjolkan betapa beratnya cinta tanpa bentuk, mengatakan apakah benar walaupun wujud berubah hati tidak berubah. Tapi mungkin versi drama ingin lebih memperingan dan membagi kisah yang lebih ceria, sehingga meninggalkan bagaian yang terlalu dalam. Mungkin juga alasannya ialah kedua sejoli di drama sudah terlalu sibuk dengan rumitnya kehidupan pribadi mereka ya jadi mereka berbeda dari pada orang biasa pada umumnya. Tapi versi drama ini nggak buruk ya, cuma beda banget sama versi film. Kalau kalian suka yang versi meriah, tentu versi drama ini lebih menghibur, sedangkan kalau kalian suka versi yang simple menyerupai kwak, versi film lebih mengena di hati.

Kalau terlepas dari membanding-bandingkan dengan versi filmnya, drama ini cukup menyenangkan dan menghibur. Perbedaannya dari film menciptakan Kwak tetap setia menonton drama ini, alasannya ialah berbeda dari drama remake biasanya yang kita sudah tahu alur ceritanya. Semua tokoh dan abjad di drama ini sangat menyegarkan, Kwak cukup suka dengan tidak adanya abjad antagonis 'yang sesungguhnya', sehingga Kwak nggak perlu makan hati selama menonton drama ini. Cantiknya mbak-mbak aktris  dan gantengnya mas-mas pemain film menciptakan kwak makin setia bertahan untuk  tidak meninggalkan drama ini.


Drama ini nggak Kwak rekomendasikan untuk yang nggak suka drama romansa dengan sentuhan fantasi dan kurang bisa dipikir dengan logika (tapi dikehidupan kasatmata pun cinta nggak pakai logika kata agnes monica😅). Drama ini rekomendasi banget untuk pencinta romcom yang suka banget dengan yang manis-manis dan praktis tersentuh, dijamin kalian bakal meleleh!

Secara keseluruhan berdasarkan Kwak drama ini cukup menarik dan salah satu drama hits, yang nggak boleh kalian lewatkan di tahun 2018. Dan kwak rekomendasikan juga kalian menonton versi film dan mini film dari drama ini.

Original by
-Kwak-
Sumber https://bebekpo.blogspot.com/

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel