Alergi Kacang Pada Anak Usia Dini
Alergi terhadap kacang-kacangan dan masakan sejenis muncul pada usia kanak-kanak pada usia yang lebih dini tanpa diketahui lantaran dan sebagian hebat menyarankan biar para orang bau tanah untuk menunda menunjukkan belum dewasa beraneka macam kacang-kacangan.
Dalam penelitian terhadap 140 anak yang mempunyai alergi kepada kacang-kacangan, usia di mana reaksi terhadap alergi yang pertama ialah pada usia 14 bulan di antara belum dewasa yang terlahir pada tahun 2000 hingga 2005 dibandingkan pada usia reaksi pertama terhadap alergi 22 hingga 24 bulan terhadap belum dewasa alergi yang terlahir antara periode 1988 hingga 1999.
"Ada alasan yang sah untuk menunda pengenalan anak terhadap sejumlah kacang-kacangan," kata Dr.Todd Green dari rumah sakit anak di Pittsburgh.
Pada belum dewasa yang usianya lebih dari 14 bulan reaksi hebat terhadap alergi lebih gampang ditangani, belum dewasa tersebut sanggup menyampaikan secara pribadi bahwa ada rasa yang janggal yang mereka rasakan di lisan mereka. Untuk alasan itulah maka kami menganjurkan kepada para orang bau tanah biar menunda dahulu pengenalan anak kepada kacang-kacangan dan aneka olahannya terutama kepada anak yang mempunyai resiko besar terhadap alergi."
Akademi Pediatri Amerika yang mempublikasikan hasil penelitian tersebut di dalam jurnalnya menganjurkan bagi belum dewasa yang mempunyai sejarah kesehatan keluarga terhadap alergi hindari anak dari kacang-kacangan dan olahannya hingga si anak usia 3 tahun.
Dari hasil penelitian menunjukkan sebanyak 1% anak mempunyai alergi terhadap masakan tertentu.
"Lebih banyak penelitian diharapkan untuk dilakukan biar sanggup memastikan mengapa alergi terhadap kacang meningkat dan amat penting bagaimana menghentikan kenaikan kecenderungan itu," kata Anne Munoz Furlong administrator dari Lembaga Alergi Makanan serta jaringan Anaphylaxis di Faifax, Virginia .
Sekumpulan data dipakai dalam penelitian tersebut. Dari sebanyak 12 juta warga Amerika (Serikat) yang mempunyai alergi terhadap makanan, sebanyak 2 juta di antaranya alergi terhadap kacang-kacangan serta olahannya walaupun 20% di antaranya lalu sejalan dengan pertambahan usia sanggup kehilangan reaksi alergi terhadap kacang-kacangan dan olahannya.
Banyak pasien yang ikut dalam penelitian tersebut yang alergi terhadap jenis masakan lainnya di antaranya telur, gandum, dan kerang.
Sebanyak sepertiga di antara mereka yang alergi terhadap kacang-kacangan mempunyai reaksi hebat dan parah contohnya kesulitan bernafas, turunnya tekanan darah secara drastis, serta gangguan pencernaan.
Sekitar 200 final hidup yang terjadi di AS setiap tahunnya terjadi akhir sesuatu yang berafiliasi dengan reaksi alergi terhadap makanan, umumnya berkaitan dengan sesuatu yang mengandung kacang-kacangan demikian dikatakan oleh Dr.Wesley Burks dari Universitas Duke.
Biasanya reaksi alergi akan terjadi beberapa detik sehabis mendapatkan asupan materi masakan yang mengandung zat alergen dengan reaksi berupa gatal-gatal atau terjadi bengkak-bengkak pada kulit yang diikuti oleh tanda-tanda sulit bernafas dan muntah-muntah.
Sumber: http://www.kapanlagi.com
Dalam penelitian terhadap 140 anak yang mempunyai alergi kepada kacang-kacangan, usia di mana reaksi terhadap alergi yang pertama ialah pada usia 14 bulan di antara belum dewasa yang terlahir pada tahun 2000 hingga 2005 dibandingkan pada usia reaksi pertama terhadap alergi 22 hingga 24 bulan terhadap belum dewasa alergi yang terlahir antara periode 1988 hingga 1999.
"Ada alasan yang sah untuk menunda pengenalan anak terhadap sejumlah kacang-kacangan," kata Dr.Todd Green dari rumah sakit anak di Pittsburgh.
Pada belum dewasa yang usianya lebih dari 14 bulan reaksi hebat terhadap alergi lebih gampang ditangani, belum dewasa tersebut sanggup menyampaikan secara pribadi bahwa ada rasa yang janggal yang mereka rasakan di lisan mereka. Untuk alasan itulah maka kami menganjurkan kepada para orang bau tanah biar menunda dahulu pengenalan anak kepada kacang-kacangan dan aneka olahannya terutama kepada anak yang mempunyai resiko besar terhadap alergi."
Akademi Pediatri Amerika yang mempublikasikan hasil penelitian tersebut di dalam jurnalnya menganjurkan bagi belum dewasa yang mempunyai sejarah kesehatan keluarga terhadap alergi hindari anak dari kacang-kacangan dan olahannya hingga si anak usia 3 tahun.
Dari hasil penelitian menunjukkan sebanyak 1% anak mempunyai alergi terhadap masakan tertentu.
"Lebih banyak penelitian diharapkan untuk dilakukan biar sanggup memastikan mengapa alergi terhadap kacang meningkat dan amat penting bagaimana menghentikan kenaikan kecenderungan itu," kata Anne Munoz Furlong administrator dari Lembaga Alergi Makanan serta jaringan Anaphylaxis di Faifax, Virginia .
Sekumpulan data dipakai dalam penelitian tersebut. Dari sebanyak 12 juta warga Amerika (Serikat) yang mempunyai alergi terhadap makanan, sebanyak 2 juta di antaranya alergi terhadap kacang-kacangan serta olahannya walaupun 20% di antaranya lalu sejalan dengan pertambahan usia sanggup kehilangan reaksi alergi terhadap kacang-kacangan dan olahannya.
Banyak pasien yang ikut dalam penelitian tersebut yang alergi terhadap jenis masakan lainnya di antaranya telur, gandum, dan kerang.
Sebanyak sepertiga di antara mereka yang alergi terhadap kacang-kacangan mempunyai reaksi hebat dan parah contohnya kesulitan bernafas, turunnya tekanan darah secara drastis, serta gangguan pencernaan.
Sekitar 200 final hidup yang terjadi di AS setiap tahunnya terjadi akhir sesuatu yang berafiliasi dengan reaksi alergi terhadap makanan, umumnya berkaitan dengan sesuatu yang mengandung kacang-kacangan demikian dikatakan oleh Dr.Wesley Burks dari Universitas Duke.
Biasanya reaksi alergi akan terjadi beberapa detik sehabis mendapatkan asupan materi masakan yang mengandung zat alergen dengan reaksi berupa gatal-gatal atau terjadi bengkak-bengkak pada kulit yang diikuti oleh tanda-tanda sulit bernafas dan muntah-muntah.
Sumber: http://www.kapanlagi.com