Perlengkapan Alat Untuk Bekerja Di Ketinggian
Untuk bekerja di ketinggian setiap pekerja wajib mengetahui alat pelindung diri APD untuk bekerja di ketinggian untuk menghindari ancaman jatuh yang berakibat fatal. Di indonesia dikala ini bisa dikatakan masih banyak pekerja yang tidak peduli dengan ancaman yang bisa mereka temui dikala bekerja di ketinggian. Tapi itu bukan semata-mata kesalahan dari pekerja saja, perusahaan atau kontraktor juga terkadang tidak memperdulikan keselamatan pekerja. Harus nya pihak perusahaan mewajibkan penggunaan APD kepada setiap pekerja yang bekerja di ketinggian dan menyiapkan perlengkapan alat pelindung diri untuk bekerja di ketinggian.
Yang dimaksud dengan bekerja di ketinggian yaitu "bekerja di atas 1,8 meter atau 2 meter dari permukaan tanah" sudah dikategorikan bekerja di ketinggian. Jika pekerjaan yang dilakukan sudah mencapai ketinggian 1.8 meter keatas maka wajib bagi pekerja memakai standar alat pelindung diri seperti Safety Belt, Full Body Harness, Shock Absorber, Lanyard, Anchor point (anchor), Fall arrestor (rope grab), Lifeline dan Retractable lifeline. Dan perusahaan/kontraktor wajib menyediakan semua alat untuk bekerja di ketinggian tersebut.
#1. Safety Belt - Fungsi dari safety belt sama menyerupai fungsi full body harness bedanya secara penggunaan alat pelindung jatuh ini (Safety Belt) hanya dikaitkan ke bab pinggang pekerja saja dan bab lanyard dikaitkan ke anchor. Safety belt sebaiknya tidak dipergunakan untuk pekerjaan yang memungkinkan pekerjanya bisa terjatuh dari ketinggian.
#2. Full Body Harness - Full Body Harness merupakan alat yang paling wajib dipakai ketika sedang bekerja di ketinggian. Penggunaan full body harness bermanfaat untuk mengurangi risiko cedera fatal jawaban terjatuh dari ketinggian. Full body harness didesain untuk melindungi seluruh bab badan pekerja menyerupai bahu, paha bab atas, dada, dan panggul, sehingga lebih kondusif dikala bekerja di ketinggian. Penggunaan full body harness dilengkapi D-Ring yang terletak di belakang dan sanggup dipasangkan ke lanyard, lifeline, dan komponen lain yang kompatibel dengan body harness.
#3. Lanyard - Lanyard merupakan tali pengikat yang berfungsi untuk menahan guncangan bila pekerja terjatuh bebas ukuran Lanyard biasa-nya ber ukuran pendek dengan panjang maksimum 1,2 meter. Sebaiknya pasang lanyard/ pasang hook di atas atau sejajar dengan dada dengan tujuan untuk mengurangi jarak vertikal atau jarak jatuh badan pekerja. Sebuah lanyard selalu diposisikan antara anchor point dan body harness.
#4. Shock Absorber - Shock absorber atau peredam kejut didesain untuk menyerap energi kinetik dan mengurangi tekanan yang timbul jawaban terjatuh. Alat penahan jatuh dari ketinggian ini mempunyai tiga fungsi yaitu:
#5. Fall arrestor (rope grab) - Perangkat ini dipakai untuk melindingi pekerja ketika sedang melaksanakan perpindahan daerah atau bergerak secara vertikal, biasanya berjarak cukup panjang. Bila pekerja bergerak ke atas, maka rope grab akan ikut bergerak naik mengikuti gerakan pekerja, tetapi bila pekerja tersebut tiba-tiba terjatuh, maka perangkat ini secara mekanik akan mencengkeram lifeline.
#6. Lifeline - Lifeline didefinisikan sebagai tali pengaman fleksibel yang terbuat dari serat, kawat, atau anyaman. Lifeline ini biasanya dikaitkan pada anchor point. Standar Lifeline harus mempunyai kekuatan daya tarik minimum 2,75 ton atau setara dengan diameter tali 60 mm. Lifeline sanggup dipasang secara vertikal atau horizontal, tergantung kebutuhan.
#7. Anchor point (anchor) - Setiap pekerja pekerja harus memastikan bahwa anchor yang tersambung pada lifeline dan/atau lanyard harus berpengaruh sebelum bekerja (memulai pekerjaan) di ketinggian, Posisi Anchor point harus stabil dan lokasinya sudah sesuai (memungkinkan). Jika penggunaan anchor diperuntukkan sebagai pelindung/ penahan pekerja dari kemungkinan terjatuh, anchor harus bisa menahan beban setidaknya 3,5 kN (363 kg) atau setara dengan empat kali berat pekerja. Sedangkan, jika penggunaan anchor sebagai penahan dikala terjatuh, anchor harus mendukung setidaknya 22 kN (2,5 ton).
#8. Retractable lifeline - Cara kerja retractable lifeline hampir sama menyerupai cara kerja seat belt mobil. Ketika pekerja melaksanakan gerakan vertikal atau horizontal, maka lifeline akan memanjang atau menarik kembali ke kondisi semula secara otomatis dan akan mengunci apabila terjadi tarikan secara tiba-tiba (pekerja terjatuh).
Nah, demikian sedikit pengetahuan kita wacana K3 untuk bekerja di ketinggian, sebaik nya gunakan lah alat-alat pelindung diri menyerupai diatas ketika sedang bekerja di ketinggian. Ingat Utamakan keselamatan kerja "Safety First" keselamatan paling utama alasannya yaitu keluarga anda sedang menunggu anda di rumah. Semoga dasar-dasar K3 ini atau pembahasan mengenai "Alat-alat (APD) Untuk Bekerja di Ketinggian" ini betmanfaat dan sanggup diterapkan dikala sedang bekerja. Salam sukses buat anda.
Apa yang dimaksud dengan bekerja di ketinggian?
Alat-alat (APD) Untuk Bekerja di Ketinggian
- Hand Gloves artinya yaitu sarung tangan, gunakan sarung tangan yang sesuai dengan propesi pekerjaan anda ketika bekerja di ketinggian
- Coverall atau Wearpack yaitu baju kerja khusus untuk pekerja, umum nya wearpack berbentuk baju kanal (menyatu antara celana dan baju) dan mempunyai materi yang lebih tebal.
- Safety Shoes yaitu sepatu sefety atau sepatu pengaman, ciri ciri nya mempunyai tapal yang keras di bab atas jari kaki untuk melindungi kaki dari terjepit atau tertimpa beban yang berat dan keras.
- Safety Glasses yaitu beling mata pelindung khusus pekerja untuk menghindari bubuk atau percikan material kerja masuk ke mata sehingga menyebabkan pekerja kehilangan keseimbangan dan terjatuh ketika bekerja di ketinggian.
- Safety Helmet yaitu helem pelindung kepala untuk menghindari kecelakaan kerja menyerupai tertimpa benda keras.
Selain dari ke-lima alat pelindung diri atau APD diatas, masih ada lagi alat-alat (perlengkapan) yang wajib di gunakan untuk bekerja di ketinggian yaitu perlengkapan "Sistem Perlindungan Diri dari Bahaya Jatuh dari Ketinggian" ketika sedang bekerja yaitu:
Contoh Alat-alat Pelindung Diri (APD) Untuk Bekerja di Ketinggian |
#2. Full Body Harness - Full Body Harness merupakan alat yang paling wajib dipakai ketika sedang bekerja di ketinggian. Penggunaan full body harness bermanfaat untuk mengurangi risiko cedera fatal jawaban terjatuh dari ketinggian. Full body harness didesain untuk melindungi seluruh bab badan pekerja menyerupai bahu, paha bab atas, dada, dan panggul, sehingga lebih kondusif dikala bekerja di ketinggian. Penggunaan full body harness dilengkapi D-Ring yang terletak di belakang dan sanggup dipasangkan ke lanyard, lifeline, dan komponen lain yang kompatibel dengan body harness.
#3. Lanyard - Lanyard merupakan tali pengikat yang berfungsi untuk menahan guncangan bila pekerja terjatuh bebas ukuran Lanyard biasa-nya ber ukuran pendek dengan panjang maksimum 1,2 meter. Sebaiknya pasang lanyard/ pasang hook di atas atau sejajar dengan dada dengan tujuan untuk mengurangi jarak vertikal atau jarak jatuh badan pekerja. Sebuah lanyard selalu diposisikan antara anchor point dan body harness.
#4. Shock Absorber - Shock absorber atau peredam kejut didesain untuk menyerap energi kinetik dan mengurangi tekanan yang timbul jawaban terjatuh. Alat penahan jatuh dari ketinggian ini mempunyai tiga fungsi yaitu:
- Mengurangi kekuatan tekanan maksimal dalam menahan badan pekerja dikala terjatuh
- Mengurangi atau mencegah kerusakan komponen fall arrest systems (sistem penahan jatuh)
- Mengurangi kekuatan tekanan pada anchor.
Shock absorber umumnya diproduksi secara terpisah atau dirancang menyatu dengan lanyard. Menurut standar CSA Z259.11, shock absorber sanggup meningkatkan panjang lanyard sampai 1,2 meter ketika mendapatkan beban 100 kg dan jatuh dari ketinggian 1,8 meter.
#5. Fall arrestor (rope grab) - Perangkat ini dipakai untuk melindingi pekerja ketika sedang melaksanakan perpindahan daerah atau bergerak secara vertikal, biasanya berjarak cukup panjang. Bila pekerja bergerak ke atas, maka rope grab akan ikut bergerak naik mengikuti gerakan pekerja, tetapi bila pekerja tersebut tiba-tiba terjatuh, maka perangkat ini secara mekanik akan mencengkeram lifeline.
#6. Lifeline - Lifeline didefinisikan sebagai tali pengaman fleksibel yang terbuat dari serat, kawat, atau anyaman. Lifeline ini biasanya dikaitkan pada anchor point. Standar Lifeline harus mempunyai kekuatan daya tarik minimum 2,75 ton atau setara dengan diameter tali 60 mm. Lifeline sanggup dipasang secara vertikal atau horizontal, tergantung kebutuhan.
#7. Anchor point (anchor) - Setiap pekerja pekerja harus memastikan bahwa anchor yang tersambung pada lifeline dan/atau lanyard harus berpengaruh sebelum bekerja (memulai pekerjaan) di ketinggian, Posisi Anchor point harus stabil dan lokasinya sudah sesuai (memungkinkan). Jika penggunaan anchor diperuntukkan sebagai pelindung/ penahan pekerja dari kemungkinan terjatuh, anchor harus bisa menahan beban setidaknya 3,5 kN (363 kg) atau setara dengan empat kali berat pekerja. Sedangkan, jika penggunaan anchor sebagai penahan dikala terjatuh, anchor harus mendukung setidaknya 22 kN (2,5 ton).
#8. Retractable lifeline - Cara kerja retractable lifeline hampir sama menyerupai cara kerja seat belt mobil. Ketika pekerja melaksanakan gerakan vertikal atau horizontal, maka lifeline akan memanjang atau menarik kembali ke kondisi semula secara otomatis dan akan mengunci apabila terjadi tarikan secara tiba-tiba (pekerja terjatuh).
Nah, demikian sedikit pengetahuan kita wacana K3 untuk bekerja di ketinggian, sebaik nya gunakan lah alat-alat pelindung diri menyerupai diatas ketika sedang bekerja di ketinggian. Ingat Utamakan keselamatan kerja "Safety First" keselamatan paling utama alasannya yaitu keluarga anda sedang menunggu anda di rumah. Semoga dasar-dasar K3 ini atau pembahasan mengenai "Alat-alat (APD) Untuk Bekerja di Ketinggian" ini betmanfaat dan sanggup diterapkan dikala sedang bekerja. Salam sukses buat anda.