Keren, Aplikasi Buatan Mahasiswa Ini Dapat Bikin Kita Main Gamelan Di Smartphone

- Seorang Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro berhasil membuat aplikasi e-gamelan. Aplikasi ini memungkinkan para pengguna iPad untuk memakai alat musik tradisional jawa berjulukan Gamelan biar sanggup dimainkan dari tablet PC, khususnya iPad.

Inovasi e-gamelan itu tentu saja menerima apresiasi dan kebanggaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, alasannya ialah dinilai ikut membantu melestarikan warisan budaya dengan pengembangan hasil riset teknologi. Apresiasi diserahkan eksklusif oleh Menristekdikti Muhamamd Nasir, kepada tim Udinus, di Jakarta belum usang ini. E-Gamelan Udinus berkembang atas hibah penelitian dari Dikti yang diberikan pada tahun 2009-2010 lalu. Koordinator tim e-Gamelan, Tyas Catur Pramudi mengatakan, gamelan elektronik diciptakan secara berkala.

Baca Juga

Untuk memperoleh bunyi gamelan secara baik, timnya pertama kali melaksanakan proses perekaman gamelan pusaka dari Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Dua keraton itu dinilai sebagai simpul pelestari gamelan yang masih ada sampai ketika ini.

“Tujuan kami ingin meningkatkan perilaku afektif anak muda, sehingga sanggup diarahkan mengenal gamelan,” kata Catur, dalam siaran tertulisnya yang diterima KompasTekno, Minggu (25/12/2016).

Catur mengatakan, pengembangan gamelan elektornik menjadi penting karena ketika ini semakin jarang ditemukan. Selain itu, gamelan relatif mahal, serta tidak semua pihak memiliki. Dalam kesempatan ini, beberapa alunan gamelan, antara lain lanturan Saron, Peking, Bonang Barung, Bonang Penerus, Gong, Kenong, Demung dan Slenthem. Semua bunyi itu disetel dari dalam layar tablet iPad.

Udinus pun diapresiasi sebagai salah satu perguruan tinggi tinggi yang ikut melestarikan warisan budaya. Sementara itu Menristek M. Nasir selain mengapresiasi, sekaligus berbangga atas perkembangan gamelan elektronik.

Bagi dia, e-gamelan ialah wujud konkret menjaga budaya. “Saya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya atas penghargaan yang diterima oleh seluruh pihak,” ucapnya.

Nasir pun berharap kalangan perguruan tinggi tinggi lainnya sanggup menyebarkan penemuan serupa dalam bidang kesenian, untuk melestarikan budaya nusantara ke dalam satu penemuan teknologi.