Etude House Sunprise Mild Watery Light Spf 50+ Pa+++ Review

Aku sudah eye-ing sunscreen Etude House semenjak lama. Sempat resah mau ambil yang Mild Airy atau Mild Watery. Well, ujungnya saya beli yang Mild Watery gara-gara yang Airy sold out haha. Kelebihan sunscreen ini? Proteksinya SPF50+, PA+++, isinya banyak dan harganya murah (oops! 😜).

Dari dekripsinya produk ini ialah sunscreen berbentuk gel yang melembabkan dengan formula yang ringan dan praktis diratakan. Dengan klaim light & fresh: non-sticky gel type that glides on skin lightly to deliver fresh application dan safe & smooth: containing natural water-soluble 'lecithin' for skin-friendly application. Isinya 50 gram dengan PAO 12 bulan.

Mengandung Dwarf Ground Sedge Extract & Sunflower Seeds–untuk melindungi kulit dari sinar UV, Acai Berry & Acerola–untuk menguatkan kulit, Portulaca Oleracea, Centella Asiatica & Mistletoe Leaves, Aloe Vera, Cactus & Hyaluronic Acid–untuk menghidrasi kulit.

Kemasannya berbentuk tube plastik doff yang travel-friendly dan praktis digunakan. Nggak perlu colak-colek alasannya ialah tinggal pencet aja kalo mau aplikasi. Tube-nya nggak keras jadi isi produk juga praktis dikeluarkan.

Seluruh tube-nya dilapisi vacuum plastic yang dilengkapi stiker berisi ingredients dalam Bahasa Inggris. Sedangkan isu produk yang nempel di tubuh tube kebanyakan dalam Bahasa Korea. Yang Bahasa Inggris cuma description, direction dan caution aja.

Warnanya kemasannya bagus, saya suka! Perpaduan warna mint–untuk tube-nya dan putih–untuk tutupnya. Tutupnya ini bentuk ulir dengan verbal yang runcing dan lubang yang kecil. Sayangnya tipe warna kayak gini cenderung susah difoto dengan background putih.

Sunscreen ini punya tekstur berupa gel, warnanya kehijauan hampir seolah-olah sama warna packaging-nya. Teksturnya lebih ringan dari Emina Sun Protection tapi sedikit lebih kental dari Apieu Everyday Sun Gel. Nonetheless, praktis diratakan kok.

Sunscreen agents di produk ini ada Ethylhexyl Methoxycinnamate, Homosalate, Ethylhexyl Salicylate, Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate dan Octocrylene. Kaprikornus full chemical sunscreen.

Berhubung ia chemical sunscreen jadi nggak ninggalin whitecast di kulit. Setelah rata gel-nya akan nyatu juga sama warna kulit. Rasanya di kulit nggak lengket, ringan–sama ringannya kayak sunscreen gel lain dan nggak pedih di mata.

Baca Juga

Aku suka finish-nya yang dewy dan cenderung basah. Hasil yang begini ngasih poin plus ke kulitku yang kering jadi bikin kelihatan lebih sehat hehe. Sebaliknya, kalo oily skin mungkin akan kurang suka ya. Kalo dibiarkan dan tanpa makeup finish-nya akan tetap sama. Aku pernah coba biarkan 4 jam, balasannya nggak jadi matte/kering tapi juga nggak makin berminyak.

On the other side, kayaknya adonan humectant, emollient dan occlusive di sunscreen ini masih kurang melembabkan kulitku. Humectant-nya ada Butylene Glycol, Centella Asiatica Extract, Opuntia Ficus-Indica Extract, Aloe Barbadensis Leaf Juice dan Hyaluronic Acid. Emollient/occlusive-nya ada Dicaprylyl Carbonate, Cyclopentasiloxane, Cetyl Alcohol, Glyceryl Stearate, Octyldodecanol, Adansonia Digitata Seed Oil dan Sunflower Seed Oil.

Walaupun finish-nya dewy tapi kalo digunakan sendirian (tanpa skincare lain) kulitku masih terasa kering, terutama di pipi penggalan atas. Ini jadi dilema buat saya alasannya ialah kalo re-apply pas siang/sore biasanya cuma pakai sunscreen aja. Solusinya, saya selau semprot face mist atau pakai gel moisturizer sebelum re-apply semoga lebih lembab.

Sayangnya lagi, beberapa produk skincare-ku kurang mendapatkan kehadiran sunscreen ini. Akibatnya jadi pilling dan ini cukup mengganggu. Well, ini belum tentu insiden di kau juga. Soalnya produk skincare yang kita pakai sanggup jadi beda. Dan lagi, nggak semua produk skincare di dunia ini akan ngasih reaksi (pilling) yang sama.

Aku langsung ngatasi dilema ini dengan aplikasi makeup (minimal powder) di atas sunscreen setelah didiamkan 8-10 menit. Meskipun di atas skincare ia pilling, tapi kalo di bawah makeup malah nggak kenapa-napa. Makeup-ku nggak ikutan pilling juga. Aman lah

Sunscreen-nya nggak waterproof, kalo kena air sanggup luntur. Di kulit akan ninggalin residu licin. Kalo keganggu dengan residunya, kau sanggup hapus sisanya pakai micellar water sebelum aplikasi ulang. Dan, walau ada alkoholnya tapi nggak nggak nimbulin reaksi negatif di kulitku.

Ah hampir lupa, aromanya seger, lho. Menurutku kayak adonan fresh orange dan mint gitu. Aromanya termasuk besar lengan berkuasa walau tanpa embel-embel fragrance. Mungkin asalnya dari adonan beberapa oil–Bergamot Fruit Oil, Lemon Peel Oil, Eucalyptus Globulus Leaf Oil, Lime Oil dan Orange Peel Oil yang juga sanggup befungsi sebagai perfuming agents. Segernya enak, nggak overpowering dan nyaman di hidungku.

Kesimpulannya, sunscreen ini punya performa yang sesuai klaimnya. Memang bener gel ringan yang praktis diratakan, rasanya light & fresh di kulit dan praktis diaplikasikan. Aku langsung lebih merekomendasikan produk ini untuk normal/dry skin dibanding oily/combi skin–karena finish-nya yang dewy dan cenderung basah. Although, buat dry skin juga ada catatan lain. Pas pakai ini harus dibarengi skincare yang moisturizing juga supaya kulit lebih lembab :-)