[Review Drama] Room No. 9 (2018)

 Kisah seorang pengacara dan narapidana eksekusi mati yang takdirnya tertukar [REVIEW DRAMA] Room No. 9 (2018)

  • Judul: Room No. 9 (Judul Bahasa Inggris) / Room Nine (Judul Terjemahan) / 나인룸 / Nainrum
  • Genre: Drama, Fantasi, Legal
  • Episode: 16
  • Saluran TV: tvN
  • Periode Tayang: 06 Oktober - 25 November 2018
  • Jadwal Tayang: Sabtu & Minggu 21.00 KST
  • Sutradara: Ji Yeong Su
  • Penulis Naskah: Jung Sung Hee
  • Bahasa: Korea

Sinopsis:

Kisah seorang pengacara dan narapidana eksekusi mati yang takdirnya tertukar, dan ihwal seorang laki-laki yang memegang kunci takdir tersebut.

Eulji Hae-Yi (Kim Hee-Sun) ialah seorang pengacara di sebuah firma aturan besar. Dia merayu orang-orang yang mempunyai kekuasaan, namun memandang rendah mereka yang miskin. Eulji Hae-Yi melaksanakan apapun untuk memenangkan kasusnya. Dia akan segera mendapatkan promosi menjadi senior partner di firma aturan tersebut. Kekasihnya ialah Ki Yoo-Jin (Kim Young-Kwang). Dia bekerja sebagai dokter. Dia terlihat ibarat seorang laki-laki yang baik dan lembut, namun ia menyembunyikan kekejamannya.

Baca Juga

Sementara itu, Eulji Hae-Yi bertemu dengan narapidana eksekusi mati Jang Hwa-Sa (Kim Hae-Sook) di ruangan no. 9 di area kunjungan penjara. Dalam ruangan no. 9, saat Eulji Hae-Yi bertemu dengan Jang Hwa-Sa, badan mereka tertukar.


Pemeran Utama:

  • Kim Hee Sun sebagai Eul Ji Hae Yi
  • Kim Young Kwang sebagai Ki Yoo Jin
  • Kim Hae Sook sebagai Jang Hwa Sa
  • Lee Kyung Young sebagai Ki San


Review:

Drama ini sanggup dibilang drama yang tidak mengecewakan berat dan serius. Permasalahan yang dibahas cukup kompleks. Sebenarnya berdasarkan Kwik inti semua permasalahan berpusat pada dua orang saja, Jang Hwas Sa dan Ki San. Tapi permasalahan ini merembet sehingga melibatkan karakter-karakter lainnya.

Drama dimana tokoh utama bertukar badan sanggup dibilang sudah umum, namun seringnya di genre komedi romantis ataupun drama romansa. Drama ini lebih menekankan unsur 'misteri' dalam pertukaran badan tersebut dan menggabungkannya dengan genre legal.

Entah kenapa Kwik kurang puas dengan akting Kim Hee Sun. Entah kenapa Kwik tidak terlalu mencicipi perbedaan antara ia menjadi Eulji Hae Yi dan saat ia menjadi Jang Hwa Sa. Ya, bukannya sama sekali tidak berbeda, namun tidak terasa menjadi orang yang berbeda saja. Kwak pun juga sempat menyampaikan hal yang sama. Untuk huruf yang lain sih Kwik gak masalah, Kwik juga salut sama akting One, ternyata ia sanggup memerankan tugas antagonis dengan cukup baik.

Progress dongeng sanggup dibilang cukup lambat, hingga Kwik putus asa juga nontonnya. Rasanya kayak " kok gak kelar-kelar sih? Kok rumit banget sih politik orang-orang berdasi ini? Padahal penonton sudah tau kunci permasalahannya, tapi selalu ada saja kendala yang ditemui dalam drama sehingga permasalahan tersebut belum terselesaikan dan bikin gregetan juga.

Drama ini menyiratkan pesan akan kekerabatan keluarga, cinta dan kasih dalam lingkungan keluarga (orang bau tanah dan anak), persahabatan, dan perjalanan mencari jati diri. Bahwa kesuksesan tak selamanya mendatangkan kebahagiaan dan ketenangan hati.

Kwik awalnya tertarik nonton drama ini sebab daftar pemain dan sinopsisnya. Mungkin sebab Kwik memberi ekspektasi yang tidak mengecewakan tinggi terhadap drama ini, entah kenapa drama ini malah terasa biasa saja bagi Kwik dan bahkan di beberapa potongan membosankan sebab pelannya jalan cerita. Apalagi porsi humor dalam drama ini sangat minim.

Bagi kalian yang tidak suka tema serius cenderung berat, Kwik sarankan cari tontonan lain saja ya. Namun kalau kalian suka drama legal yang diwarnai intrik politik dan tema serius dan ingin melihat agresi akting para pemain utama, tak ada salahnya menonton drama ini. Saran Kwik jangan terlalu berekspektasi tinggi terhadap drama ini ya...

Sumber https://bebekpo.blogspot.com/

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel