Tahu Kah Kau Sebetulnya Antivirus Di Smartphone Hanya Menjadi Beban?
. Sudah semenjak usang beredar kabar mengerikan wacana bagaimana virus dan malware sanggup berakibat datal terhadap smartphone anda. beberapa diantaranya, viurs dan malware tersebut sanggup jadi sengaja disisipkan oleh hacker atau peretas untuk mengendalikan ponsel adna dari jarak yang sangat jauh (remoting) dan mencuri berbagaimacam data berharga dari dalam ponsel anda.
Nah, dari info yang tentu saja membuat para pengguna smartphone merasa tidak kondusif tersebut, para perusahaan plikasi androin berlomba untuk membuat antivirus yang diklaim oleh mereka masing-masing sebagai antivirus dan anti malware atau secutiry system yang paling jago dalam mengamankan ponsel para penggunanya dari gangguna virus, malware dan peretasan.
Tapi, apakah benar fungsi antivirus dan kabar mengenai malware benar-benar se-mengerikan itu? dan apakah benar para pnegguan smartphone wajib meng-install aplikasi antivirus di ponsel mereka?
Ternyata tidak mirip itu, ada cara pembakaian yang kondusif da alternatif lain dalam menggunakan smartphone biar lebih kondusif dan terkendali dalam menggunakan smartphone, Nah, bagi kau yang masih was-was dengan kondisi smartphone kamu, silakan baca artikel ini baik-baik.
Seperti yang lansir dari Extreme Tech, pada Selasa (8/11/2016) lalu, ternyata diketahui bahwa selama ini pengguna gadget masih membayangkan virus atau malware Android itu serupa dengan yang ada di PC. Padahal sistem Android dan PC sanggup dikatakan sangat jauh berbeda.
Nah, dari info yang tentu saja membuat para pengguna smartphone merasa tidak kondusif tersebut, para perusahaan plikasi androin berlomba untuk membuat antivirus yang diklaim oleh mereka masing-masing sebagai antivirus dan anti malware atau secutiry system yang paling jago dalam mengamankan ponsel para penggunanya dari gangguna virus, malware dan peretasan.
Baca Juga
Tapi, apakah benar fungsi antivirus dan kabar mengenai malware benar-benar se-mengerikan itu? dan apakah benar para pnegguan smartphone wajib meng-install aplikasi antivirus di ponsel mereka?
Ternyata tidak mirip itu, ada cara pembakaian yang kondusif da alternatif lain dalam menggunakan smartphone biar lebih kondusif dan terkendali dalam menggunakan smartphone, Nah, bagi kau yang masih was-was dengan kondisi smartphone kamu, silakan baca artikel ini baik-baik.
Seperti yang lansir dari Extreme Tech, pada Selasa (8/11/2016) lalu, ternyata diketahui bahwa selama ini pengguna gadget masih membayangkan virus atau malware Android itu serupa dengan yang ada di PC. Padahal sistem Android dan PC sanggup dikatakan sangat jauh berbeda.
Perbedaan Sistem Kerja Virus dan Malware di PC dan Android
Pada PC, malware bisa menyusup ke dalam sistem hanya alasannya yakni pengguna mengunjungi situs berisi jadwal jahat menggunakan browser yang tidak mempunyai perlindungan.
Sedangkan pada Android, contoh serangan tidak akan terjadi semudah itu. Pasalnya, pengguna mesti mengklik atau memberi persetujuan pada notifikasi tertentu biar sanggup memasang aplikasi yang sumbernya dari luar Google Play Store.
Google Play Store sendiri sudah mempunyai dukungan berlapis. Berbagai aplikasi yang diunggah untuk ditawarkan dalam daftar milik Play Store akan mengalami pemindaian komputer dan manusia. Alhasil, malware atau virus akan lebih sulit menyusup.
Sedangkan pada Android, contoh serangan tidak akan terjadi semudah itu. Pasalnya, pengguna mesti mengklik atau memberi persetujuan pada notifikasi tertentu biar sanggup memasang aplikasi yang sumbernya dari luar Google Play Store.
Google Play Store sendiri sudah mempunyai dukungan berlapis. Berbagai aplikasi yang diunggah untuk ditawarkan dalam daftar milik Play Store akan mengalami pemindaian komputer dan manusia. Alhasil, malware atau virus akan lebih sulit menyusup.
Sitem kerja Antivirus di Anroid dan PC
Seperti halnya virus yang bekerja secara kompleks di PC dan tak berkutik di Android, maka tentu saja cara kerja antivirus nya juga berbeda. Apabila di PC virus berenang bebas dan perlu scaning berjam-jam untuk menghapus dan membersihkan sistem dari virus dan malware tersebut. maka tak demikian dengan antivirus android yang diciptakan oleh produsen aplikasi antivirus.
Solusi yang ditawarkan oleh perusahaan keamanan yakni memasang aplikasi antivirus yang cara kerjanya agak mirip dengan dukungan pada Google Play Store. Salah satu perbedaannya, aplikasi antivirus bekerja di dalam ponsel.
Beberapa hal yang dilakukan oleh aplikasi antivirus yakni memindai setiap aplikasi dalam ponsel, mengawasi kemudian lintas web, dan aneka macam tindakan lain. Karena tindakan ini bergerak dan dilakukan dalam ponsel, maka akan membutuhkan daya lebih besar.
Beberapa hal yang dilakukan oleh aplikasi antivirus yakni memindai setiap aplikasi dalam ponsel, mengawasi kemudian lintas web, dan aneka macam tindakan lain. Karena tindakan ini bergerak dan dilakukan dalam ponsel, maka akan membutuhkan daya lebih besar.
Efek Samping dari Penggunaan Antivirus di Smartphone
Karena penggunaan aplikasi yang tak henti dalam memantau kegiatan smartphone android kamu, maka tentu saja daya yang diharapkan juga lebih besar, hal ini tentu akan berpengarus secara signifikan terhadap ponsel yang kau gunakan.
Efeknya, baterai ponsel cenderung lebih gampang habis alasannya yakni beban kerja aplikasi antivirus tersebut. Selain itu, seringkali aplikasi ini menampilkan aneka macam notifikasi atau pop-up yang mengganggu.
Bila pengguna nyaman dengan segala imbas pemakaian antivirus mirip itu, tentu saja sah untuk memasangnya. Namun bila merasa tidak nyaman, atau mewaspadai efektivitasnya, boleh saja menggunakan cara lain.
Bila pengguna nyaman dengan segala imbas pemakaian antivirus mirip itu, tentu saja sah untuk memasangnya. Namun bila merasa tidak nyaman, atau mewaspadai efektivitasnya, boleh saja menggunakan cara lain.
Cara kondusif tanpa antivirus
Tanpa antivirus, pengguna Android bisa tetap aman. Hanya saja, ada sejumlah hal yang membutuhkan perhatian dan kewaspadaan ekstra.
1. Gunakan Pengaturan Default atau bawaan
Tanpa antivirus, pengguna Android bisa tetap aman. Hanya saja, ada sejumlah hal yang membutuhkan perhatian dan kewaspadaan ekstra.
1. Gunakan Pengaturan Default atau bawaan
Jangan pernah mengubah pengaturan default keamanan di ponsel Android. Dalam sajian pengaturan keamanan di seluruh ponsel Androidterdapat satu kolom berjulukan “Unknown Source”, untuk mengelola pemasangan aplikasi.
Sejatinya, kolom ini selalu dalam keadaan “disable”. Pengguna mesti “enable” secara manual jikalau ingin memasang aplikasi dari file APK yang diperoleh dari luar Google Play Store.
Jika tetap ingin menggunakan fitur tersebut, ketika pertama kali memakainya, akan muncul sebuah pop-up yang meminta Anda mengizinkan Google untuk memindai kegiatan mencurigakan di dalam ponsel.
Ini yakni fitur yang berjulukan Verify Apps dan bab dari Google Play Services di seluruh ponsel Android resmi. Cukup nyalakan saja sehingga aneka macam hal mencurigakan yang sudah teridentifikasi oleh Verify Apps akan otomatis diblokir.
2. Jangan Root Smartphone kau alasannya yakni sangat beresiko
Sejatinya, kolom ini selalu dalam keadaan “disable”. Pengguna mesti “enable” secara manual jikalau ingin memasang aplikasi dari file APK yang diperoleh dari luar Google Play Store.
Jika tetap ingin menggunakan fitur tersebut, ketika pertama kali memakainya, akan muncul sebuah pop-up yang meminta Anda mengizinkan Google untuk memindai kegiatan mencurigakan di dalam ponsel.
Ini yakni fitur yang berjulukan Verify Apps dan bab dari Google Play Services di seluruh ponsel Android resmi. Cukup nyalakan saja sehingga aneka macam hal mencurigakan yang sudah teridentifikasi oleh Verify Apps akan otomatis diblokir.
2. Jangan Root Smartphone kau alasannya yakni sangat beresiko
Jangan gunakan root access. Dulu, banyak pengguna Android yang melaksanakan root pada ponselnya. Root ini sanggup diibaratkan menjalankan sebuah komputer dalam mode admin sehingga pengguna sanggup mengakses lebih banyak hal.
Memang menjalankan root access sanggup dilakukan dengan aman, tapi tetap saja ada risiko. Pasalnya, ada saja malware yang membutuhkan kanal ini biar sanggup berfungsi. Tanpa Anda membuka kanal tersebut, maka malware tidak akan sanggup bekerja meski bekerjsama sudah diunduh dan disimpan dalam ponsel.
Jadi jikalau tidak ada hal penting yang membutuhkan root access, sebaiknya Anda tidak membukanya.
3. Gunakan Aplikasi resmi hanya dari Google Playstore
Memang menjalankan root access sanggup dilakukan dengan aman, tapi tetap saja ada risiko. Pasalnya, ada saja malware yang membutuhkan kanal ini biar sanggup berfungsi. Tanpa Anda membuka kanal tersebut, maka malware tidak akan sanggup bekerja meski bekerjsama sudah diunduh dan disimpan dalam ponsel.
Jadi jikalau tidak ada hal penting yang membutuhkan root access, sebaiknya Anda tidak membukanya.
3. Gunakan Aplikasi resmi hanya dari Google Playstore
ika memang aplikasi dari luar Google Play Store, pastikan memasang dari sumber terpercaya. Misalnya, Amazon dan lain-lainnya.
Bahkan, seandainya Anda memasang aplikasi dari Google Play Store, tetaplah waspada. Toko aplikasi ini memang mempunyai sistem keamanan, tapi bukan berarti Anda sanggup sembarangan memasang aplikasi ke ponsel.
Ketika Anda ingin memasang aplikasi dari toko Google itu, Anda akan dihadapkan kepada sejumlah seruan izin akses, mirip kamera, microphone, atau lainnya.
Nah sebaiknya, perhatikan baik-baik izin apakah yang diminta dan pertimbangkan apakah apliksasi yang akan Anda pasang itu meminta sesuatu yang sesuai kegunaannya, atau ternyata merambat ke seruan kanal lain yang tidak sesuai.
Ketika Anda ingin memasang aplikasi dari toko Google itu, Anda akan dihadapkan kepada sejumlah seruan izin akses, mirip kamera, microphone, atau lainnya.
Nah sebaiknya, perhatikan baik-baik izin apakah yang diminta dan pertimbangkan apakah apliksasi yang akan Anda pasang itu meminta sesuatu yang sesuai kegunaannya, atau ternyata merambat ke seruan kanal lain yang tidak sesuai.