[Review Drama] Time (2018)
- Judul Korea:시간 / Sigan
- Genre: Melodrama, romance
- Episode: 32 (35 menit/ episode)
- Stasiun TV: MBC
- Masa Tayang: 25 Juli - 20 Sepetember 2018
- Sutradara: Jang Joon Ho
- Penulis: Choi Ho Chul
- Kim Jung Hyun : Chun Soo Ho
- Seohyun : Sul Ji Hyun
- Kim Joon Han : Shin Min Suk
- Hwang Seung Eon : Eun Chae Ah
Baca Juga
“Time” menceritakan kisah wacana bagaimana kehidupan empat orang berubah alasannya suatu peristiwa, dan waktu akan memperlihatkan dari keempat orang ini, pada siapa waktu akan berpihak pada akhirnya..
Soo Ho yaitu CEO dari sebuah restoran dan putra dari sebuah keluarga Konglomerat perusahaan besar W. Karena suatu kejadian yang melibatkannya, hidup Ji Hyun hancur. Soo Ho ingin mengembalikan waktu untuk Ji Hyun. Sementara itu, Ji Hyun yaitu seseorang yang ceria dan ramah, tetapi kehidupannya berubah. Adiknya tiba-tiba meninggal dan waktunya berhenti di ketika itu. Chae Ah yaitu tunangan Soo Ho, tidak ada yang tidak bisa mempunyai kecuali Soo Ho, ia juga berusaha menghapus waktu yang sanggup menghancurkannya dan Soo Ho. Min Suk telah menjalin korelasi asmara dengan Seol Ji Hyun selama 6 tahun, tapi waktu panjang mereka menjalin cinta kandas, Ketika Shin Min Suk berusaha memanipulasi waktu insiden yang melibatkan ketiga orang lainnya demi ambisinya.
Review:
Terlepas dari sedikit problem sebelum penayangan drama ini, permulaan drama ini cukup menarik perhatian Kwak. Dimulai dari pertemuan pertama yang tidak baik antara kedua tokoh utama. Chun Soo Ho yang hancur sesudah mendapatkan diagnosa, Sul Ji Hyun yang secara tragis kehilangan adiknya, serta perjuangan keduanya untuk mengungkap misteri ajal itu, dan tentunya sampai perjuangan Shin Min Suk dan Eun Chae Ah mengubur misteri ini sangat menciptakan kita sebagai penonton menantikan bagaimana drama ini akan terus berjalan dan berakhir.
Keempat bintang film utama ini cukup bersinar membawakan huruf mereka dengan totalitas. Ini yaitu pertama kalinya kwak menonton drama yang diperankan Seohyun dan Kim Joon Han, serta sebelumnya tidak pernah puas dengan akting Hwang Seung Eon di drama-drama sebelumnya, dan jujur walaupun kwak rajin menonton drama yang dibintangi Kim Jung Hyun tetapi sesudah kejadian kecil yang timbul ketika di jumpa pers Kwak tidak terlalu berharap banyak dari akting sang aktor. Tetapi ternyata akting keempat bintang film ini sangat mengejutkan dan memuaskan, mereka sangat mendalami dan menguasai huruf mereka. Teruta Kim Jung Hyun yang benar-benar memerankan Chun Soo Ho dengan sangat pas dan detil. Yang lebih menciptakan kwak puas yaitu akting Seohyun yang bisa bertransformasi dari huruf baik ke jahat.
Hal yang melelahkan dari drama ini, sebenarnya alur ceritanya sangat lambat. Mungkin alasannya dari awal kita sudah disuguhi siapa pelaku pembunuhan dan bagaimana mereka membunuh, sehingga fokus utamanya yaitu bagaimana kasus ini sanggup terungkap dan berakhir. Proses bagaimana perkembangan para protagonis berusaha mengungkap kebenaran dan juga bagaimana antagonis eksklusif menutup kebenaran, terus terjadi secara berulang-ulang di drama ini, dan sungguh menjadi sangat melelahkan. Selain itu hampir seluruh tokoh di drama ini yaitu antagonis, tidak hanya antagonis tetapi antagonis yang keras kepala, yang menciptakan kita cukup lelah dengan segala kejahatan yang mereka lakukan untuk menutupi kejahatan lainnya .Satu hal yang menciptakan kita ingin tau dan setia yaitu bagaimana perjalanan melelahkan ini akan berakhir, bagaimana fakta benar-benar terbuka tanpa ditutup-tutupi.
Salah satu hal yang mengecewakan lainnya dari drama ini yaitu terlalu banyak yang mati, mungkin alasannya ini drama yang lebih melo bencana jadi harus ada huruf yang mati. Tapi terlalu sering ada yang mati menciptakan penonton bertanya-tanya, siapa yang akan mati selanjutnya? Dan Apakah perlu banyak yg mati toh ini bukan drama action, thriller apa lagi horor?!
Oh ya, Beberapa penonton banyak yang kecewa dengan bagaimana penulis menciptakan dongeng ending yang lebih awal untuk Soo Ho. Dan anehnya, maaf, Kwak termasuk dari sedikit orang yang cukup oke dengan pilihan penulis. Terutama kita juga perlu mengingat bahwa mempercepat ending untuk huruf Soo Ho juga yaitu keputusan sang aktor. Kwak tahu sih mungkin nggak harus 'se-tragis' itu, kwak juga sukses dibentuk mewek dan sakit hati akan final dari kisah Soo ho. Sangat menyedihkan ia tetap sendiri sampai akhir. Tapi menyerupai tema drama ini yaitu 'Time' alias 'waktu', mungkin penulis memperlihatkan bahwa dari empat tokoh utama, waktu tidak berpihak pada Soo ho, dan waktu juga memberi pelajaran besar pada Ji Hyun yang telah membuang banyak waktu untuk menyia-nyiakan banyak kesempatan bersama. Well dari awal drama ini memang melodrama dan tragedi, meminta sesuatu yang anggun nampaknya cukup sulit. Kepergiannya memang ironi tapi diperlukan untuk menciptakan babak gres bagi drama ini, dengan cukup memperlihatkan dampak yang besar untuk huruf lainnya dalam menciptakan keputusan dan mempengaruhi bagaimana dongeng ini akan diakhiri. Entah mengapa Kwak pribadi berpikir Soo Ho tetap akan berakhir tragis (atau paling tidak menyedihkan) sekalipun bertahan sampai episode terakhir.
Sedih alasannya drama ini minim adegan romantis?Ya kwak juga murung alasannya tidak ada perkembangan korelasi asmara apapun dan siapun di drama ini. Tapi kalau dilihat dari sisi positif, drama ini memperlihatkan mellodrama tidak lah harus identik dengan romansa. Dan Jika kita ada di posisi keempat tokoh utama apakah kita masih sempat untuk lebih berfokus wacana cinta? terutama jikalau kita menjadi Soo Ho yang sekarat dan penuh rasa bersalah atau Jihyun yang kehilangan keluarganya dengan kondisi yang tidak adil. Kaprikornus ya cukup real dalam hal ini. Tapi Kwak tidak mengelak bahwa sangat disayangkan bahwa Seol Ji Hyun selalu kembali ketitik dimana ia harus bertahan dan berjuang sendiri.
Hal yang unik dari drama ini, drama ini cukup sanggup menarik perhatian penonton tanpa berfokus akan adegan romantis yang berlebihan kedua huruf utama, sehingga kita sanggup lebih fokus pada dongeng utama drama ini. Kwak pribadi sempat berpikir akan terjadi cinta segi empat di drama ini, tapi ternyata tidak terjadi. Dan menyerupai yang telah Kwak sebutkan sebelumnya, drama ini menciptakan kita menanti apa yang akan terjadi dan bagaimana semuanya akan diakhiri.
Yang cukup menarik perhatian Kwak yaitu drama ini dengan terang memetakan mana yang jahat dan baik, tetapi selalu ada kesempatan untuk yang jahat dan yang baik untuk berubah jikalau mereka mempunyai harapan yang besar. Anehnya Drama ini lebih memperlihatkan bahwa kebaikan dan kebenaran saja tidak akan cukup, uang dan kekuasaan para pemilik uang tidak terkalahkan untuk menutupi kejahatan mereka. Satu-satunya yang bisa meredam kejahatan mereka pada akibatnya yaitu hati nurani.
Drama ini mungkin cukup mengecewakan bagi pencinta romance dan melo romance, Tapi akan cocok untuk pecinta pure mello drama atau revenge, dan bahkan pecinta drama makjang mungkin akan cukup menyukai drama ini.
Jadi pada akibatnya akan kah waktu berpihak pada Seol Ji Hyun?
-kwak-