Inilah Keteguhan Doktrin Seorang Baduy Desa
Inilah Keteguhan Iman Seorang Baduy Desa | - Assalamu'alaikum wr.wb. Apa kabar kalian ? biar kita masih dalam lindungan Allah SWT. Amiin ya Robbal'alamin. Alhamdulillah terima kasih kalian yang sudah setia mengunjungi postingan admin kembali, dan ketika ini admin akan membagikan sebuah kisah Islami yang sangat seru dan yang pastinya sangat menciptakan kalian semua penasaran. Semoga apa yang admin tulis ini sanggup menjadi sebuah renungan dan motivasi untuk kalian semua supaya tidak terjerumus dalam kegelapan maksiat. Baik, admin tidak akan panjang lebar lagi yuk mari di simak kisahnya Cerita Islami yang berjudul Inilah Keteguhan Iman Seorang Baduy Desa berikut ini.
Kemudian pengawal itu pergi menyusuri tempat sekitar tempat itu untuk mencari orang yang di butuhkan tuannya itu. Ketika pengawal itu hingga di sebuah bukit, tampak seorang Baduy yang sedang tidur berselimutkan kain kumal. Pengawal itu membangunkannya ;
"Hai, bangun! Kamu di panggil Baginda Raja!"
Mendengarnya, tentu saja orang Baduy desa itu terheran-heran. Tapi akhirnya, sebab desakan pengawal itu, si Baduy menurutinya. Ketika ia hingga di tenda Raja Al Hajjaj, ia di perintahkan mencuci tangan dan kakinya, hal itu semakin menciptakan si Baduy resah tak mengerti.
"Ayo kau makan bersamaku," kata Raja Al Hajjaj, menyambut si Baduy itu.
Mendapat usulan Raja, ternyata si Baduy itu menolaknya.
"Maaf, Baginda. Terima kasih atas permintaan paduka. Tapi hamba telah mendapatkan permintaan dari sesuatu yang lebih baik di banding permintaan dari paduka," kata Baduy itu.
"Kau telah mendapatkan permintaan dari seseorang? Siapakah dia?" tanya Raja Al Hajjaj merasa undangannya di remehkan.
"Allah. Dia (Allah) telah memanggilku untuk berpuasa, dan hari ini saya tengah menjalankan puasa, memenuhi undangan-Nya," jawab si Baduy.
"Tapi, apakah di bawah terik panasnya matahari menyerupai ini kau masih tetap berpuasa?" tanya Raja Al Hajjaj lagi.
"Ya! Bahkan meskipun menghadapi panas yang melebihi panasnya ketika ini."
"Sudahlah, batalkan saja puasamu untuk hari ini saja. Besok kau sanggup berpuasa lagi." ujar Raja Al Hajjaj.
"Apakah Baginda sanggup menjamin, bahwa besok hamba masih sanggup hidup dan sanggup melaksanakan puasa lagi? Bila baginda sanggup menjaminnya, hamba akan berbuka puasa ketika ini," kata si Baduy.
"Oh, tentu saja saya tak sanggup menjaminnya. Mati hidup seseorang itu di luar kehendak kita."
"Jika Baginda tak sanggup menjaminnya, kenapa Baginda minta kepada hamba untuk membatalkan sesuatu yang sudah niscaya dan menjanjikan sesuatu yang di luar kehendak padaku," kata si Baduy.
"Kau akan menyesal jikalau tak mau memakan kuliner yang enak ini, hay Baduy." bujuk Raja Al Hajjaj.
"Kelezatan tidak terletak pada sebuah masakan. Kelezatan hanya di peroleh dari badan yang sehat wal afiat," jawab si Baduy.
Akhirnya Raja Al Hajjaj bin Yusuf sadar, dirinya merasa menerima pelajaran. Orang Baduy yang di anggap terbelakang berasal dari pedesaan yang terpencil ini, tercermin sifat-sifat yang agung dan mulia. Demikianlah kisah ini diriwayatkan oleh Alyafi'i dari Sa'id bin Arubah. Semoga kisah yang sanggup saya tulis dalam postingan ini sanggup bermanfaat dan juga sanggup kita teladan untuk di jadikan pembelajaran hidup yang lebih baik lagi. Terima kassih sudah berkunjung.
Demikianlah tadi Cerita Islami yang berjudul Inilah Keteguhan Iman Seorang Baduy Desa yang sanggup admin berikan dalam bentuk tulisan. Besar cita-cita admin biar kisah islami ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi anda yang kemungkinan ketika ini sedang membaca artikel ini, jadikan renungan dan motivasi untuk kita semua. Terima kasih. Untuk kisah Islami yang lebih seru dan sangat memotivasi banget sobat sanggup baca sebelumnya yang terbaru berjudul Amalan Yang Sia Sia, Tiga Puluh Tahun Menangis. Sumber http://putrymala.blogspot.com/
![]() |
Inilah Keteguhan Iman Seorang Baduy Desa |
Inilah Keteguhan Iman Seorang Baduy Desa
Raja Al Hajjaj bin Yusuf yang di iringi para pengawalnya, suatu ketika melaksanakan perjalanan yang mengelilingi tempat kekuasaannya. Dalam perjalanannya itu, tibalah rombongan kerajaan tersebut di suatu tempat antara Makkah dan Madinah yang bermata air jernih dan segar. Ia kemudian memerintahkan pengawalnya untuk mencarikan sobat mengobrol dan sekaligus untuk sobat makan dalam peristirahatannya itu.Kemudian pengawal itu pergi menyusuri tempat sekitar tempat itu untuk mencari orang yang di butuhkan tuannya itu. Ketika pengawal itu hingga di sebuah bukit, tampak seorang Baduy yang sedang tidur berselimutkan kain kumal. Pengawal itu membangunkannya ;
"Hai, bangun! Kamu di panggil Baginda Raja!"
Mendengarnya, tentu saja orang Baduy desa itu terheran-heran. Tapi akhirnya, sebab desakan pengawal itu, si Baduy menurutinya. Ketika ia hingga di tenda Raja Al Hajjaj, ia di perintahkan mencuci tangan dan kakinya, hal itu semakin menciptakan si Baduy resah tak mengerti.
"Ayo kau makan bersamaku," kata Raja Al Hajjaj, menyambut si Baduy itu.
Mendapat usulan Raja, ternyata si Baduy itu menolaknya.
"Maaf, Baginda. Terima kasih atas permintaan paduka. Tapi hamba telah mendapatkan permintaan dari sesuatu yang lebih baik di banding permintaan dari paduka," kata Baduy itu.
"Kau telah mendapatkan permintaan dari seseorang? Siapakah dia?" tanya Raja Al Hajjaj merasa undangannya di remehkan.
"Allah. Dia (Allah) telah memanggilku untuk berpuasa, dan hari ini saya tengah menjalankan puasa, memenuhi undangan-Nya," jawab si Baduy.
"Tapi, apakah di bawah terik panasnya matahari menyerupai ini kau masih tetap berpuasa?" tanya Raja Al Hajjaj lagi.
"Ya! Bahkan meskipun menghadapi panas yang melebihi panasnya ketika ini."
"Sudahlah, batalkan saja puasamu untuk hari ini saja. Besok kau sanggup berpuasa lagi." ujar Raja Al Hajjaj.
"Apakah Baginda sanggup menjamin, bahwa besok hamba masih sanggup hidup dan sanggup melaksanakan puasa lagi? Bila baginda sanggup menjaminnya, hamba akan berbuka puasa ketika ini," kata si Baduy.
"Oh, tentu saja saya tak sanggup menjaminnya. Mati hidup seseorang itu di luar kehendak kita."
"Jika Baginda tak sanggup menjaminnya, kenapa Baginda minta kepada hamba untuk membatalkan sesuatu yang sudah niscaya dan menjanjikan sesuatu yang di luar kehendak padaku," kata si Baduy.
"Kau akan menyesal jikalau tak mau memakan kuliner yang enak ini, hay Baduy." bujuk Raja Al Hajjaj.
"Kelezatan tidak terletak pada sebuah masakan. Kelezatan hanya di peroleh dari badan yang sehat wal afiat," jawab si Baduy.
Akhirnya Raja Al Hajjaj bin Yusuf sadar, dirinya merasa menerima pelajaran. Orang Baduy yang di anggap terbelakang berasal dari pedesaan yang terpencil ini, tercermin sifat-sifat yang agung dan mulia. Demikianlah kisah ini diriwayatkan oleh Alyafi'i dari Sa'id bin Arubah. Semoga kisah yang sanggup saya tulis dalam postingan ini sanggup bermanfaat dan juga sanggup kita teladan untuk di jadikan pembelajaran hidup yang lebih baik lagi. Terima kassih sudah berkunjung.
Demikianlah tadi Cerita Islami yang berjudul Inilah Keteguhan Iman Seorang Baduy Desa yang sanggup admin berikan dalam bentuk tulisan. Besar cita-cita admin biar kisah islami ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi anda yang kemungkinan ketika ini sedang membaca artikel ini, jadikan renungan dan motivasi untuk kita semua. Terima kasih. Untuk kisah Islami yang lebih seru dan sangat memotivasi banget sobat sanggup baca sebelumnya yang terbaru berjudul Amalan Yang Sia Sia, Tiga Puluh Tahun Menangis. Sumber http://putrymala.blogspot.com/